Banyak yang menyebutkan bahwa warna musik Efek Rumah Kaca tergolong dalam kategori post-rock, bahkan adapula yang menyebutkan shoegaze sebagai warna musik mereka. Tetapi, Efek Rumah Kaca dengan mantap menyebutkan bahwa warna musik mereka adalah pop, karena mereka merasa tidak mengunakan banyak distorsi dalam lagu-lagu mereka seperti selayaknya musik rock. Walaupun sudah memasuki tahap rekaman sejak 2004, baru pada tahun 2007 ini mereka memutuskan untuk merilis album mereka di bawah bendera Paviliun Records yang sebelumnya telah merilis album Dear Nancy, D’Zeek dan The Safari. Dalam album yang berjudul sama dengan nama band mereka (self-titled), yaitu Efek Rumah Kaca, mereka mengikutsertakan 12 lagu yang telah mereka tulis sejak tahun 1998. Di tahun 2008, mereka merilis album keduanya yang diberi judul Kamar Gelap yang tetap pedas menggigit dari segi penulisan liriknya. Efek Rumah Kaca juga pernah menjadi nominator AMI Award 2008 dan juga meraih predikat Rookie of the Year 2008 oleh Rolling Stone Indonesia serta peraih MTV Music Award 2008, kategori The Best Cutting Edge.| |
|